Kamis, 26 Januari 2012

Homestay in Gombengsari


Homestay. Mungkin sebagian dari kalian ada yang belum tahu apa itu Homestay, kalian akan kebingungan begitu mendengar kata ini. Nah, supaya kalian ‘gak bingung, aku jelasin dulu ya.. Homestay itu merupakan suatu program dari sekolahku, SMPN 1 Banyuwangi yang diselenggarakan setiap tahunnya dengan “mengirimkan” siswa dari SMPN 1 Banyuwangi kepada lingkungan luar, tepatnya di pedesaan, dengan bertempat tinggal di rumah salah seorang warga (Induk Semang) di desa itu, dan mengikuti serta membantu semua kegiatan keseharian mereka.
Tujuan dari Homestay ini adalah untuk memberi pengalaman kepada kami, untuk merasakan kehidupan keluarga dan masyarakat yang berbeda dengan lingkungan kami, menumbuhkan empati dan kepekaan sosial serta apresiasi terhadap keragaman etnik, budaya, dan kepercayaan masyarakat, melatih kita untuk hidup sederhana, dan saling berbaur dengan masyarakat lain, utamanya masyarakat desa, dan juga menumbuhkan rasa kepedulian, tanggung jawab, mandiri, dan kreatif.
Homestay ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu kel. Gombengsari dan kel. Kemiren. Sebagian siswa ditempatkan di kel. Kemiren, dan sisanya di kel. Gombengsari. Setiap siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 orang. Kelompokku yang beranggotakan Laras, Mega, Dian dan aku tentunya, mendapat lokasi di kel. Gombengsari. Memang benar, ragam budaya  di kel. Gombengsari memang lebih sedikit daripada di kel. Kemiren, namun lingkungan Gombengsari lebih indah dan lebih asri daripada di Kemiren, oleh karena itu, kami tidak menyesal bertempat disana.
Banyak sekali hal yang dapat kami pelajari dan juga pengalaman yang kami dapat ketika berada disana. Namun, yang paling mengesankan bagi kami adalah ketika Induk Semang kami, Bu Is mengajarkan kami cara membuat anyaman piring, yang gambarnya bisa kalian lihat di bawah ini:
(Ini adalah bahan utama yang diperlukan untuk membuat anyaman piring, yaitu lidi)
 (lidi yang begitu banyak tadi, disusun menjadi seperti ini)
 
(inilah hasil dari susunan lidi tadi yang sudah diikat dengan tali rafia)
 
(setelah itu, susunan lidi tadi dianyam menjadi sedemikian rupa hingga terlihat menjadi sebuah piring)

(Ini adalah gambar anyaman piring yang hampir jadi. Lidi-lidi yang masih berantakan dapat dirapikan dengan cara digunting)
 (dan inilah gambar piring yang sudah jadi….)

Jika dilihat dari semua proses diatas, memang terlihat mudah. Tapi, jika kalian sudah mempraktekkannya,  pasti sulit dan butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikannnya. Kesabaran kita memang sangat diuji dalam pembuatan anyaman piring ini. Oleh karena itu, kita tidak boleh terbawa emosi dalam mengerjakannya, agar anyamannya tidak gagal. Dalam pembuatan anyaman piring ini, ketelitian juga amat sangat diperlukan. Karena jika kita “lengah” sedikit saja, anyaman itu akan menjadi berantakan. “Terkadang, suatu hal tidak semudah seperti kelihatannya”, itulah kata-kata yang cocok untuk mereka yang menganggap remeh anyaman piring ini. Maka dari itu, jangan mudah memutuskan sebelum melakukannya. OK?!.. ^_~

Tidak ada komentar:

Happy Flying Blue Angel Kaoani Happy Flying Blue Angel Kaoani Happy Flying Blue Angel Kaoani Singing Hatsune Miku